Sosialisasi 4 Pilar, Nurhayati Ali Assegaf Sampaikan Ini Depan Majelis Taklim Alhidayah

 Sosialisasi 4 Pilar, Nurhayati Ali Assegaf Sampaikan Ini Depan Majelis Taklim Alhidayah

Anggota MPR RI Nurhayati Ali Assegaf saat menyampaikan sosialisasi Empat Pilar di depan Ibu-ibu Majelis ta’lim Alhidayah di Jalan Batu Bara, Malang, Jawa Timur

MALANG – Majelis taklim adalah salah satu lembaga pendidikan keagamaan khas Islam yang tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat. Keberadaan Majelis Taklim hampir ada di setiap komunitas muslim.

Hal itu disampaikan Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat DR Nurhayati Ali Assegaf, MSi saat menggelar sosialisasi Empat Pilar di tengah Majelis Taklim Alhidayah Jalan Timah Nomor 4, Malang Raya, Jawa Timur, Selasa (13/2/2018) lalu.

Pada kesempatan itu, Nurhayati menyampaikan bahwa kaum hawa khususnya yang aktif di sejumlah Majelis Taklim di daerah memiliki peran penting di negeri dalam menjaga kebhainekaan-tunggal ika, juga keutuhan NKRI serta pengamalan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Tak hanya itu, lanjut Nurhayati, melalui Majelis Taklim, masyarakat bisa merasakan betapa pentingnya lembaga ini sebagai sarana pembinaan moral spiritual untuk menambah pengetahuan keislaman dalam meningkatkan kualitas sumber daya muslim beriman juga bertakwa kepada Allah SWT.

“Kita paham, keberadaan Majelis Taklim telah banyak berperan dalam pengembangan dakwah Islam di Indonesia. Keberadaan Majelis Taklim tak hanya di kota-kota, tapi juga sampai di pelosok tanah air,” ujar Nurhayati.

Menurut politisi perempuan asal Partai Demokrat ini, di Majelis Taklim proses pengajaran keislaman sangat fleksibel, bersifat terbuka sehinga tidak terikat oleh suatu kondisi tempat dan waktu.

Apalagi, lanjut alumni HMI ini, tempat Majelis Taklim dilakukan di rumah, masjid, gedung, aula, halaman dan sebagainya. Dengan fleksibelitas ini membuat majelis taklim mampu bertahan sebagai lembaga pendidikan alternatif di Indonesia.

“Dengan kondisi itu, kita berharap pada ibu-ibu sekalian perlu sedikit menyempatkan waktu untuk memahami bahwa dalam ajaran kita Islam, telah mengajarkan soal hidup kebhaineka tunggal ika (keberagaman). Dan ajaran Islam tak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945,” jelas Nurhayati.

Nurhayati juga menyampaikan, dalam Majelis Taklim tidak sekat-sekat strata sosial dan kepentingan. Yang ada semua anggota Majelis Taklim belajar bagaimana hidup di dunia ini dengan indah, penuh kedamaian. (HMS)

Facebook Comments Box