Sudah Dipecat, Lalu Klaim Kader Gerindra untuk Dukung Ahok di Putaran II

 Sudah Dipecat, Lalu Klaim Kader Gerindra untuk Dukung Ahok di Putaran II

Achmad Hidayat dan Maulana Yusuf bekas Kader Gerindra Kelurahan Duren Sawit

JAKARTA​, Lintasparlemen.com – Pengurus DPC Partai Gerindra Jakarta Timur dipusingkan dengan ulah dua orang mantan kadernya. Lalu kedua mengklaim sebagai Pengurus Ranting Gerindra Kelurahan Duren Sawit untuk mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat.

Adalah Achmad Hidayat dan Maulana Yusuf kedua mantan Pengurus Ranting Gerindra Kelurahan Duren Sawit yang ‘menjual’ nama partai besutan Prabowo Subianto itu untuk mendukung Ahok-Djarot.

“Kami menyesalkan deklarasi dukungan terhadap pasangan calon Gubernur dan Wagub DKI Ahok – Djarot yang mengatasnamakan Pengurus Ranting Kelurahan Duren Sawit,” kata Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur Adi Kurnia Setiadi pada lintasparlemen.com, Jakarta, Senin (13/3/2017).

Sebagai informasi, kedua mantan kader Gerindra itu mendeklarasi dukungan pada Ahok-Djarot di Restoran Nay Jl. Laut Arafuru, Duren Sawit, Sabtu 11 Maret 2017 pukul 16.00 WIB lalu.

“Keduanya bukan lagi sebagai pengurus ranting Kelurahan Duren Sawit Jakarta Timur. Sehingga, bukan kapasitas mereka untuk membawa nama partai. Kedua orang tersebut diduga telah dibujuk oleh orang lain untuk menggunakan nama partai, berikut atributnya saat deklarasi berlangsung,” paparnya.

Adi menyayangkan kejadian itu, apalagi keduanya mencatut atribut dan membawa nama Partai Gerindra yang mengusung Anies-Sandi. Mereka oleh oknum itu telah diminta untuk mengenakan pakaian seragam partai dan difoto.

“Apa yang dilakukan keduanya dengan memakai baju seragam Gerindra dan menggantinya dengan baju kotak-kotak lalu sengaja berfoto. Menurut mereka, itu dapat mempengaruhi psikologis para pemilih pasangan calon nomor tiga. Tapi sikap itu sangat memalukan,” geram Adi.

Alasan itu, sehingga pihaknya menyesalkan tindakan oknum (partai) tertentu yang memanfaatkan keduanya untuk kepentingan politik yang tidak sehat menjelang pemungutan suara Putaran II.

“Kami akan melakukan upaya hukum jika oknum (partai) tersebut tidak meminta maaf dihadapan publik,” pungkas Adi.

 

 

Facebook Comments Box