Oleh: Djoko Edhi Abdurrahman, Mantan Anggota Komisi III DPR RI Indikatornya, KPK sengaja lepas Setnov. Ngeri rupanya para komisioner KPK berhadapan dengan Setnov, maka Majelis Praperadilan mulus membebaskan Setnov dari sangkaan KPK berkorupsi EKTP, pekan lalu. Nyali Komisioner sejak awal memang sudah defisit. Ditambah blunder “mens rhea” yang hilang di kasus RS Sumber Waras. Dosa sudah […]Read More
Tags : Djoko Edhi Abdurrahman
Oleh: Djoko Edhi Abdurahman, Mantan Anggota Komisi Hukum DPR, Wakil Sekretaris Pemimpin Pusat Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama, PBNU Jaksa Agung (Jakgung) menyatakan JPU akan naik banding karena vonis Ahok melampaui tuntutan hakim. Ya itu, JPU menuntut Ahok bebas alias hukuman percobaan, sedang majelis memakai ultra petita: vonis melampaui tuntutan JPU. Yakni 2 tahun penjara berikut […]Read More
Oleh: Djoko Edhi Abdurrahman, Mantan Anggota Komisi Hukum DPR dan Wakil Sekretaris Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama, PBNU) Istana dan Menkeu, Sri Mulyani, membantah bahwa ranking ekonomi Indonesia dalam pidato Presiden Jokowi adalah ranking ketiga dunia. Melainkan ranking ketiga G20. Kasihan Mukidi. Kekurangan RAM (random access memory). Mestinya mininal 4 giga, adanya 1 giga. […]Read More
Oleh: Djoko Edhi Abdurrahman, Mantan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN Polemik terjadi di Senayan ketika bergulir wacana pembentukan Pansus Hak Angket Kasus Makar. Di satu pihak berpendapat, sebagaimana pendapat umum, kasus hukum tidak dapat diintervensi oleh siapapun ketika sudah ditangani oleh Penyidik. Pelawannya berpendapat, Pansus boleh saja dibentuk untuk menyelidiki kasus hukum […]Read More
Oleh: Djoko Edhi Abdurrahman, Mantan Anggota Komisi Hukum DPR RI dari Fraksi PAN Ngeri, Gus Ishomusdin dicopot dari Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI dan diturunkan dari Rois Syuriah ke Tanfidziah PBNU ________________________________________ Diembargo di IAIN Raden Intan Lampung, dibulli oleh Anti Ahok. Sebentar lagi, ia dituntut blasphemi pula. Luar biasa daya rusak Ahok, tapi ucapkanlah […]Read More
Oleh: Djoko Edhi Abdurrahman, mantan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN Mulai brebet. Sejak kapan Bareskrim menggunakan dalil Lex Specialis seperti dikemukakan Mantan Wakil Ketua KPK Pandu Praja. Kalau menggunakan dalil itu, pimpinan KPK dulu tak bisa disel oleh Jenderal Buwas. Tabrak saja Pak Tito, sebab next menyusul korps kepolisian. Bahaya itu. Saya […]Read More
Oleh: Djoko Edhi S. Abdurrahman* Hari Tanoe jadi aktor baru kriminal. Biasanya TW yang populer di situ. Hari Tanoe jadi markus agar Aulia Pohan tak ditahan KPK. Kata Antasari, Ketua KPK, atas suruhan SBY. Upaya yang sangat wajar dari hubungan Hari Tanoe dengan SBY yang juga amat dekat. Saking dekatnya, sampai-sampai Eggi Sudjana menuding istana […]Read More
Oleh: Djoko Edhi Abdurrahman* Okay Mas Bro web master.. Dirgahayu 13 tahun face book. Sudah memberi sejarah kepada umat manusia, face book melengkapi alat humanitarian dan alat bicara bagi silent majority dalam perjalanan Marc Zuckenberg (benar ya ejaan namanya?). Ada tiga kekuatan manusia menurut novel fiksi ilmiah Tutankamon. Pertama kekuatan jasmaninya. Kedua kekuatan rohaninya. Ketiga […]Read More
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Mantan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN Djoko Edhy Abdurrahman geram melihat kondisi negara yang makin panas yang diawali oleh Penistaan Agama oleh Gubernur DKI Jakarta Non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Lo, kok dibalik? Detonatornya kan Ahok. Piye toh? Sejak kasus korupsi RS SW, arogan, mulut jamban, yang terakhir […]Read More
Oleh: Djoko Edhi Abdurrahman* Takkan kena Sri Bintang dengan Pasal Aanlags yang diterjemahkan oleh Ali Said DKK sebagai makar ke dalam KUHP yang dimasukkan ke Kamneg (Keamanan Negara). Saya sudah sampaikan pesan Tito Karnavian, Kapolri kepada Sri Bintang yang minta agar Sri Bintang kooperatif dalam proses BAP agar penahanan Sri Bintang dapat ditangguhkan sebagaimana kesepakatan […]Read More