Oleh: Musni Umar, Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Lima belas tahun lalu setelah Mahathir Mohamad mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Malaysa setelah berkuasa 22 tahun, saya pernah menulis di media supaya Tun Mahathir Mohamad menjadi Presiden Republik Indonesia. Saya tahu hal itu tidak mungkin, tetapi saya tetap tulis judul itu sebagai sindiran karena […]Read More
Tags : Musni Umar
Oleh: Musni Umar, Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Salah satu persoalan besar yang dihadapi setiap pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia ialah kecurangan. Arti kecurangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah perihal curang, perbuatan yang curang, ketidakjujuran, keculasan. Ketidakjujuran dalam pelaksanaan pemilu selalu menjadi persoalan setiap kita melaksanakan pemilu, tetapi sampai saat ini belum […]Read More
Oleh: Musni Umar, Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Tragedi konflik di muka bumi digambarkan dalam Alquran ketika Tuhan memberitahu kepada para Malaikat bahwa Dia akan menciptakan seorang khalifah di muka bumi, para malaikat protes. Mereka mengatakan: apakah Engkau mau menciptakan yang akan membuat kerusakan di muka bumi dan melakukan pertumpahan darah? Pada hal […]Read More
Oleh: Musni Umar, Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Pada 15 Maret 2018 bertempat di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) saya didampingi Hamid Souwakil bersilaturrahim dengan Zainut Tauhid Saadi, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia yang yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kami berbincang banyak hal di antaranya posisi PPP […]Read More
Oleh: Musni Umar, Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Konflik dalam arti pertentangan, hampir tidak bisa dihindari antara satu individu dengan individu yang lain, antara individu denga satu kelompok, antara satu kelompok dengan kelompok lain, antara satu negara dengan negara lain atau banyak negara. Dalam pengamalan demokrasi, konflik sosial sebagai suatu proses sosial antara […]Read More
Oleh: Musni Umar, Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Deliar Noer, ilmuan terkemuka Indonesia, orang Indonesia pertama yang meraih gelar Ph.D dalam ilmu politik (1963) di Cornell University, Amerika Serikat ketika memberi kuliah di Program Pasca Sarjana Universitas Nasional tahun 1980-an mengatakan bahwa pertemuan seseorang yang mempunyai kedudukan penting dengan pihak lain selalu mempunyai […]Read More
Oleh: Musni Umar, Sosiolog, Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Saya memberi apresiasi kepada Sekjen PPP, para tokoh dan kader PPP yang telah memberi respon atas pernyataan saya yang diberitakan di media Lintas Parlemen. Pertama, saya menegaskan posisi adalah sebagai sosiolog dan sama sekali tidak punya kepentingan apapun kecuali ingin melihat PPP tetap survive sebagai partai […]Read More
JAKARTA – Sosiolog sekaligus Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar menilai Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bakal ditinggalkan konstituen setianya khususnya saat dukung Ahok-Djarot di Pilgub DKI Jakarta dan Djarot di Pilgub Sumatera Utara. Itu artinya PPP akan tinggal sejarah. “Sebagai sosiolog, saya merasa prihatin melihat praktik politik PPP yang tidak aspiratif terhadap pemilihnya,” kata Musni […]Read More
Oleh: Musni Umar, Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Setiap partai politik harus berusaha menjaga, merawat dan mempertahankan konstituennya. PPP sebagai partai Islam suka tidak suka harus melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan konstituennya. Pada saat yang sama, harus berusaha menambah konstituen baru sehingga PPP menjadi partai besar. Akan tetapi praktik politik yang dijalankan PPP, sama […]Read More
JAKARTA – Rektor Universitas Ibnu Chaldun Prof Musni Umar terkait pernyataan Gubernur Anies Baswedan soal “Pribumi Menjadi Tuan di Negeri Sendiri” patut diapresiasi. Kesimpulan itu disampaikan usai mendalami pernyataan tersebut. “Setelah mempelajari, mendalami dan membahas tentang pernyataan Anies Rasyid Baswedan, Gubernur DKI Jakarta mengenai pribumi yang saatnya menjadi tuan di negeri sendiri, yang diucapkan di […]Read More