Oleh: Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Melihat kasus Ahok perlu secara komprehensif, tidak cukup dengan analisa kaca mata kuda tentang ujarannya di Pulau Seribu apalagi berhenti pada alasan semantik belaka. Hal itu pun tidak perlu diperbalahkan (dipersoalkan/diperdebatkan kesahan), karena jelas dia memberi penilaian (judgement) terhadap pemahaman orang lain dengan kata […]Read More