Jakarta – Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli sudah mengeluarkan 14 langkah strategis pada periode Agustus 2015 hingga Maret 2016. Sejak dipercaya Presiden Joko Widodo (Jokowi), tanpa basa-basi langsung menggebrak kebijakan rencana pembelian 30 pesawat Airbus A 350 XWB untuk maskapai Garuda Indonesia. Pelopor Gerakan Anti Kebodohan (GAK) di era pemerintahan Suharto ini menilai pesawat A350 […]Read More
Tags : Rizal Ramli
Jakarta, Lintasparlemen.com – Sejauh ini, betapa sangat banyak sudah kita menghabiskan waktu dan energi untuk sama-sama berusaha “mengatasi” seluruh masalah bangsa dan negara tercinta ini. Namun dari masa ke masa, masalah-masalah tersebut hanyalah “muncul-tenggelam”, bahkan ada yang menghilang dengan menyisakan tanda tanya dan misteri yang tak kunjung terjawab hingga kini. Sehingga dari situ memaksa lahirnya […]Read More
Jakarta, Lintasparlemen.com – Menteri Koordinatoor Kemaritiman, Rizal Ramli mengungkapkan ekspresi bersyukur atas keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah menetapkan bahwa pembangunan kilang LNG Blok Masela di Darat (Onshore). Dalam akun twitternya, @Ramlirizal mencuit, “Alhamdulillah.. Presiden putuskan Masela di darat. Semoga rakyat Indonesia semakin mendapatkan manfaat dari sumberdaya alam yg melimpah..” (Baca: Jokowi Putuskan Masela Dibangun […]Read More
Pontianak, Lintasparlemen.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menyatakan akan meminta SKK Migas untuk berbicara lebih jauh soal manfaat Pembangunan Kilang LNG di Blok Masela dan agar penundaan pembangungan itu tidak telalu lama. “Saya akan meminta pada SKK Migas untuk membicarakannya lebih detail agar penundaan ini tidak terlalu panjang. Karena bagaimanapun, […]Read More
Pontianak, Lintasparlemen.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan secara tegas bahwa pemabngunan Kilang LNG di Blok Masela akan dibangun di Darat (Onshore) bukan di Laut (Offshore). Untuk itu segenap pihak terkait diharapkan menghargai keputusan Presiden. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menyatakan telah menerima penjelasan dan keputusan langsung dari Presiden Jokowi, […]Read More
Jakarta, Lintasparlemen.com – 22 tahun yang lalu saat Rizal Ramli membela TEMPO, DETIK, DAN EDITOR dibredel Orde Baru. Sosok Rizal Ramli dikenal sebagai seorang kritikus ekonomi politik. Saat ini ia adalah managing director dari ECONIT Advisory Group, suatu lembaga riset asal Indonesia. Dia merupakan mahasiswa ITB dan mendapatkan doktoralnya dari Universitas Boston. Dia juga dikenal […]Read More
Jakarta, Lintasparlemen.com – Persoalan pembangunan kilang terapung (Floating LNG/FLNG) atau offshore di lepas pantai terus menjadi perhatian publik. Relawan tergabung dalam Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, menghimbau agar Presiden tetap berhati-hati dan bijaksana dalam mengambil keputusan untuk Blok Masela. “Seknas Jokowi mendukung keputusan yang terbaik yang akan diambil oleh presiden sepanjang keputusan itu memberi kesejahteraan bagi masyarakat,” […]Read More
Jakarta, Lintasparlemen.com – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman sangsi atas kekhawatiran bahwa kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang menggarap Lapangan Abadi, Blok Masela, di Laut Arafura, Maluku, akan meninggalkan proyek tersebut. Tenaga Ahli Menteri Bidang Energi Kemenko Kemaritiman, Haposan Napitupulu mengatakan, kecil kemungkinan KKKS yang menggarap Blok Masela, Inpex Corporation dan Shell Upstream Overseas Services hengkang. […]Read More
Jakarta, Lintasparlemen.com – Abdulrachim, selaku Tim Ahli Kementerian Koordinator Maritim mengungkapkan akar masalah Blok Masela di perairan Maluku yang menjadi perhatian publik belakangan ini. Ia menilai, hal ini dikarenakan Rizal Ramli menolak pembangunan kilang LNG di tengah laut. (offshore) “Yang bikin kisruh kan sebetulnya ini, karena Pak Rizal Ramli menginginkan pelaksanaan di darat. bukan karena […]Read More
Jakarta, Lintasparlemen.com – Tim ahli Kementerian Koordinator Maritim, Abdulrachim menegaskan pembangunan LNG di laut oleh Inpex di Blok Masela hanya menambah beban negara (cost recovery). dari hasil analisa menunjukkan, hitungan biaya yang telah dilakukan oleh Inpex sangat tidak masuk akal bahkan merugikan Indonesia. “Kalau Inpex mengatakan yang laut itu lebih murah daripada di darat. Nah […]Read More