Oleh: Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin*(Bagian I dari dua tulisan) Literatur dari Tiongkok telah lama di kenal di Indonesia. Penjajah Belanda dan Inggrislah yang membawa terjemahan buku-buku filosofi dari Tiongkok ke Indonesia sejak abad 18-an. Presiden Pertama RI, Soekarno misalnya, kerap menyebut nama tokoh-tokoh pergerakan Tiongkok ketika ia aktif berpidato. Secara spesifik, Presiden Soekarno tidak […]Read More
Tags : Sjafrie Sjamsoeddin
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menilai di masa lalu, peran pemerintah sangat dominan dihampir semua sektor penyelenggara negara yang lazim disebut otoritarian seraya menempatkan TNI dan POLRI pada posisi ketat mengawal pemerintah. Numun, masa kini yang dikenal era demokrasi posisi TNI dan POLRI harus dipastikan mengalami perubahan status dan posisi berdasarkan UU […]Read More
Oleh: Letjen TNI (PURN) Sjafrie Sjamsoeddin* Tidak bisa disangkal Bela Negara sebagai hak dan kewajiban konstitusi anak bangsa sebagai warga negara apapun status dan profesinya. Bahkan mereka yang memiliki pekerjaan dan pendapatan yang tetap jika memenuhi syarat layak menjadi komponen cadangan. Bela Negara tidak harus beraksesoris militer, apalagi mengikuti latihan teknis militer, tapi dengan kualitas […]Read More