Tahun Politik Makin Panas, Ini Pesan MUI untuk Indonesia…
JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan semua pihak di tahun politik ini khususnya elit politik hendaknya bisa menahan diri dalam mengekspresikan politiknya termasuk dalam menyampaikan pernyataan agar tidak membuat suasana semakin panas, tegang dan penuh dengan kecurigaan.
“Perbedaan pilihan tidak harus diwarnai dengan saling menjelekkan dan memfitnah, menyebarkan hoax dan ujaran kebencian,” kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi pada wartawan, Sabtu (5/5/20018).
“Karena hal tersebut selain tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat juga dapat menimbulkan gesekan dan retaknya bangunan kebangsaan kita,” sambung Zainut yang juga Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PPP ini.
Menurutnya, di negara demokrasi kritik sekeras apa pun kepada pemerintah adalah sah dan dilindungi oleh konstitusi. Sepanjang kritik tersebut disampaikan dengan sopan, didukung oleh bukti, data dan fakta. Kalau tidak didukung oleh bukti dan data itu namanya fitnah
“Melakukan kritik itu tidak haram sepanjang kritik tersebut dapat dipertanggung jawabkan,” ujarnya.
Zainut ingatkan juga pada pihak, Pemerintah untuk tidak boleh panik dalam menerima kritik, karena kritik itu bisa dijadikan sebagai tolok ukur untuk menilai target capaian pembangunan. Tugas Pemerintah adalah memberikan penjelasan dan klarifikasi kepada publik dengan jujur dan transparan sehingga tidak ada kesalahpahaman.
“Mari kita membangun budaya berpolitik yang elegan dengan nilai keadaban dan kesopanan. Jangan hanya karena berambisi ingin berkuasa kemudian menghalalkan segala cara,” pungkas mantan Ketua Umum IPNU ini dua periode. (HMS)