Terkait Demo 4 November, NU Minta Jangan Bawa Konflik Timur Tengah ke Indonesia!
NUSA TENGGARA TIMUR, Lintasparlemen.com – Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH Maman Imanulhaq angkat suara terkait rencana demo 4 November yang akan digelar oleh umat Islam menanggapi kasus penistaan agama yang diklaim dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
KH Maman Imanulhaq meminta umat Islam bersyukur kepada proses demokrasi yang sedang berlangsung di Indonesi saat ini dengan bebas dalam menyampaikan pendapat di depaan umum tidak seperti di zaman orde baru.
Karena itu, ia memohon aksi 4 November berlangsung santun, tidak anarkis seperti dikhawatirkan banyak pihak. Islam itu rahmatan lil alamien.
“Umat Islam harus bersyukur kepada proses demokrasi yang memberi ruang untuk mengemukan pendapat depan umum tanpa ada ancaman represif dari aparat seperti zaman orde baru. Karenanya demo sebesar apapun harus tetap santun, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum,” jelas KH Maman pada Lintasparlemen di sela-seka melakukan kunjungan kerja (Kunker) di NTT bersama komisi VIII DPR RI, Selasa (01/11/2016).
Anggota Komisi VIII DPR ini menilai, jika aksi 4 November itu berlangsung damai maka nilai-nilai Islam dalam demokrasi bisa terlihat jelas oleh saudara-saudara lyang beragama lainnya dan di situ ada nilai dakwah yang terkandung di dalamnya bahwa Islam itu agama damai.
Apalagi, Indonesia mayoris Islam terbesar di dunia, tentu menjadi contoh terbaik pada pengembangan dan pengamalan nilai-nilai Islam seperti ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW. Karena itu, ia berpesan, jangan bawa konflik Timur Tengah ke Indonesia.
“Nilai Islami dalam berdemokrasi akan terlihat bila tidak ada caci maki dan provokasi. Indonesia harus jadi negara yang menjadi contoh bagaimana agama menjadi spirit bagi umatnya untuk melakukan perubahan dan perdamaian. Jangan bawa konflik Timur Tengah ke Indonesia,” jelas Kiai Muda NU ini.
Politisi PKB ini meminta kepada aparat pemerintah termasuk juga aparat kepolisian tetap bersikap adil, konstitusional dan profesional dalam menangani para demonstran 4 November nanti.
“Kita minta pada aparat menangani ini dengan adil, konstitusional dan profesional. Jangan panik. Rakyat di belakang pemerintah untuk memberikan rasa aman dan tenang. Siapapun yang mengancam dan hendak membuat kekacauan di NKRI akan berhadapan dengan Rakyat,” jelasnya.
Ia juga berpesan pada umat Islam yang kerap menjalankan nilai-nilai Islam, termasuk saat mem-posting berita atau apapun untuk tetap menjaga kesalehan pribadi di media sosial.
“Semua pengguna medsos untuk tetap rasional dan menjaga kesalehan bermedsos. Jangan memviral gosip apalagi fitnah yang akan menimbulkan kepanikan. Jadikan medsos sebagai ladang amal dan mimbar kebaikan dengan menulis. Menshare dan memviral hal-hal positif yang menguatkan ukhuwah, nasionalisme dan kemanusian,” pungkasnya. (HMS)