Terkait Pelaku Teror Kampung Melayu, Ketua Komisi I DPR: Biadab!!!
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari kutuk keras pelaku tragedi bom di kampung melayu. Kharis dan harus ada upaya cegah dini agar teror tak terulang.
“Biadab !!!,” Demikian kata Kharis dengan tegas saat menyikapi Ledakan bom yang terjadi di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam di sekitar halte bus Transjakarta.
“Setiap teror bom selalu menyisakan duka yang jelas tak terelakkan bagi korban dan keluarganya. Belasungkawa pun sudah selayaknya turut kita sampaikan beserta dukungan untuk keluarga para korban. Duka yang paling dalam untuk semua polisi yang gugur serta seluruh korban, kami bersama korban dan keluarga,” jelas Kharis seperti keterangannya pada wartawan.
Kharis menambahkan orang Indonesia tidak boleh ada sedikitpun ketakutan lagi dan termakan teror pelaku. Karena bangsa Indonesia harus bersatu dan bersama membangun kesadaran bahwa teror adalah musuh bersama bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, anggota DPR RI asal Solo ini berharap hadirnya sinergi antar lembaga untuk menganalisa penyebab serta mengasup rekomendasi kebijakan secara utuh.
“Saya akan melihat perlu tidaknya peran serta mitra-Komisi I, baik BIN, TNI, dan Kemlu dalam hal dugaan adanya kaitan antara insiden di Kampung Melayu dengan kejadian di Manchester, Inggris dan Marawi, Filipina terbaru,” ujar Kharis.
Secara khusus Komisi I berharap meningkatnya kapasitas deteksi dan peringatan dini dari aparat intelijen ditingkatkan sekaligus kapasitas cegah tangkal dini aparat keamanan terutama di pusat keramaian warga.
“Ini tidak bisa diterima. Aparat keamanan harus mengungkap identitas pelaku dan aktor pemikir di balik aksi pemboman tersebut tanpa mengaitkannya dengan agama tertentu karena ini kejahatan terhadap kemanusiaan,” tegas anggota Fraksi PKS ini.
“Saya mengutuk keras aksi pemboman tersebut. Bagaimanapun dan apapun motif pelaku melakukan aksi tersebut merupakan aksi penistaan thd kemanusiaan. Apalagi pemboman dilakukan saat ummat Islam akan memasuki bulan suci Ramadhan,” jelas Kharis menutup keterangannya. (WAR)