Terkuaknya Kotak Pandora Bandit-bandit di Seluruh Dunia
Pandora Papers merupakan usaha terpuji dari para jurnalis di berbagai belahan dunia untuk mengungkap kejahatan kegiatan keuangan sekaligus untuk memberi sedikit pukulan kepada para bandit ekonomi dan politik yang menyaru jadi pejabat dan figur publik.
Rupanya pukulan para jurnalis ini tidak juga menjerakan bandit-bandit tersebut. Sebelum ini, beberapa tahun yang lalu, hal sejenis dengan istilah Panama Papers juga sudah terkuak ke publik internasional. Nama seorang yang mencitrakan diri saleh, milenial dan kini jadi menteri di Indonesia, terkuak di Panama Papers yang silam. Namun, tetap saja bandit-bandit tersebut terus melakukan kelakuannya tanpa sedikitpun memiliki mentalitas orang Jepang yang mundur jika bersalah.
Kelakuan para bandit-bandit ini sederhana. Mengeruk dan merampok di suatu negara atau di negara dimana ia berada, tetapi uang hasil kerukan dan rampokan itu, disimpan di luar negeri, seperti Singapura, Panama, Kepulauan Karibia, dan lokasi-lokasi surga para bandit itu menyembunyikan keuangannya. Mengapa tidak di simpan di negerinya sendiri padahal para bandit itu berkuasa di negerinya?
Alasannya, supaya bila suatu saat kelak kekuasaannya habis di negerinya, kekayaannya tidak mudah di sita dan aman sentosa di luar negeri. Dan dia bisa berkelana di luar negeri tanpa kendala keuangan. Namanya juga bandit.
Bandit merupakan penamaan untuk orang kriminal pelanggar hukum. Bandit ini di antara aktivitasnya ialah mencuri, merampas, merampok, dan menganiaya. Mereka yang tertangkap basah oleh investigasi para jurnalis internasional ini, memang adalah bandit. Kalau dia bukan bandit, buat apa dia menyembunyikan kegiatan keuangannya di luar negerinya.
Masalahnya sekarang, pantaskah rakyat diatur dan diperintah oleh beberapa bandit? Yang paling penting lagi, masihkah rakyat bersabar dan bertahan dalam kerangkeng kekuasaan dan eksploitasi para bandit? Tidakkah hati kecil rakyat menolak jika ternyata yang mengatur dan memerintah mereka selama ini hanyalah bandit yang menyaru dengan tampang tanpa dosa, kalem dan santun? Atau yang pasang tampang sangar, tegas dan menghembuskan reputasi cespleng?
Hanya rakyat yang tahu.
~ Bang SED