Usai Ketua KPU Wafat, Ada Apa Kecurangan Sistem IT KPU ‘Menangkan’ Jokowi-JK Dibuka lagi?
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini Mashudi berang dan angkat suara terkait beredarnya isu soal permasalahan audit IT KPU RI di media sosial usai Husni Kamil Manik meninggal dunia, Kamis (07/07/2016) lalu.
Menurut Titi, pihak yang membuka kembali ‘kecurangan’ sistem IT KPU tidak berpikir logis, karena konspirasi yang dibangun tidak masuk akal. Bahkan isu itu lebih cenderung juga sebagai konspirasi negatif di tengah duka mendalam bagi keluarga Husni Kamil Manik.
“Di tengah suasana duka meninggal dunianya Ketua KPU RI Pak Husni Kamil Manik, ada saja pihak-pihak yang bahas teori konspirasi. Come on,” tulis Titi di halaman Facebooknya, Jumat (08/07/2016) kemarin.
“Soal audit IT KPU, semua data yang dibilang konspirasi itu memang data yang terbuka untuk publik. Bukan data yg ditutup-tutupi dan ontentik hasil dari TPS. Agak bingung sama yang bilang ada konspirasi hasil,” sambung Titi menjawab kemungkinan-kemungkinan ada konspirasi dari IT KPU 2014 lalu.
Penggiat pemilu ini juga mengungkapkan, jika ada pihak lain yang ingin membuka data untuk membangun teori konspirasi sebaiknya di kemukan secara cerdas dan memenuhi unsur ruang akademis.
Karena, terangnya, keterbukaan sistem IT KPU, tak terlepas jasa budi baik almarhum Husni Kamil Manik agar KPU di bawah kepemimpinannya lebih transparan, profesional dan akuntabel.
“Agak cerdas dikitlah kalau mau bangun teori konspirasi. Keterbukaan KPU tak lepas dari budi baik Alm. Pak Husni. Jasa beliau dan kolega KPU lainnya sungguh tak terbilang. Sejarah akan mencatat itu dengan baik. Insya Allah Alm. husnul khatimah. Kita doakan beliau ditempatkan di sisi terbaik Allah SWT. Aamiin aamiin yRa,” pungkasnya.
Dari posting Titi itu, ada 36 komentar, sebanyak 8 kali di share dan 205 kali di like. Ada pun komentar netizen sebagai berikut:
Herman Pelangi: Hanya orang-orang yang dangkal akidah dan pemahaman yang masih berpikir demikian mbak. Kami jajaran KPU Kab/kota tetap istiqomah menjalankan amanah, tugas dan kewajiban. Almarhum sebagai pribadi yang santun dan bersahaja telah memberikan warna dalam perjalanan pemilu dan KPU di indonesia. Semoga husnul khatimah, al fatiha.
Nurhayati Titik: Iya, td malam saya melihat status yang membandingkan kepergian beliau dg ‘tuduhan’ kecurangan wasit pertandingan Jerman dan Prancis td malam. Menulis status kecurangan, dan begitu rendah sekali sensitivitasnya, tdk bisa membedakan wilayah kemanusiaan dg wilayah hukum.
Runa Ripasi: Org baik seperti beliau pastilah ada yg iri. Ayunda setelah tiada pun masih akan d cari celah tuk menjatuhkan.
Diana Ariyanti: Enaknya diapain ya mb Titi Anggraini Mashudi..org2 yg tdk py nurani dan akal sehat?
Haryo Wisanggeni: Kacau emang orang2 semacam ini Mba Titi
Jhony Alexander Suak: Turut Berdukacita…. kita semua kehilangan salah satu putra terbaik Indonesia Pahlawan Demokrasi Bpk HKM
Soleh Mohammad: Almarhum org baik Insha Allah khusnul khotimah. Tidak mudah menjadi wasit demokrasi prosedural ditengah era media spt skr. Yg terpenting bgm para pengamat dan mahasiswa tetap kritis mengawal kebijakan pemerintah, kinerja DPR dan kinerja para penegak hukum. Krn itulah sejatinya hasil pemilu demokratis.
Adi Arwan: KPU peringkat 3 besar soal transparansi… gimana sih!
Opa Asri: Astagfirullahalazin, semoga Allah SWT, mengampuni dosa orang yang membuat pernyataan fitnah yg sdh tdk penting lagi itu…dan kita semua diberi keihklasan mamaafkannyx…
Lia Toriana: ya Tuhan ada saja para pendosa medsos tak punya hati seperti itu. Semoga Tuhan mengampuni mereka. Kepemimpinan pak HKM selalu diingat saya percaya itu. Terima kasih pak..
Sri Rahayu Yusuf: Entah kenapa saya begitu yakin HKM orang baik, benar tidak mudah menjadi wasit di negeri ini, yg baik di anggap jahat, yang jahat dianggap baik
Sudarmadi: saya sebagai anggota KPU Kabupaten menjadi saksi kalau Pak Ketua adalah orang yg baik, kami selalu d ingatkan untuk selalu menjaga integritas..Pak Ketua Insya Allah khusnul khotimah
Fajar Saka: Amin. Orang yg malas berpikir dan kurang piknik saja yg ribut soal konspirasi.
Michelle Dian Lestari: Jahat banget orang-orang yg masih sakit hati soal Pilpres sampai kepergian pak Husni Kamil pun dipolitisasi dan dijadikan bahan sindiran! Mereka tidak tahu jungkir baliknya para Komisioner KPU utk membereskan masalah Pemilu yg carut marut sejak pemilu sebelumnya, dgn perubahan sistem pemilu DPR dan pemilihan presiden langsung pertama! Pak Husni Kamil benar-benar telah berjibaku dengan komisioner lain utk memastikan pemilu berjalan mulus! Kalau hasil pemilu konspirasi, bagaimana caranya KawalPemilu bisa mengakses hasil penghitungan suara? Kenapa hasil hitungan KawalPemilu hanya berbeda tipis (tidak sampai 1%) dari hasil hitungan KPU? Apakah semua relawan KawalPemilu yg jumlahnya ribuan juga ikut dalam konspirasi ini?
Semoga amal ibadah Pak Husni Kamil diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan semoga para mahluk nyinyir tadi mendapatkan imbalan yg setimpal!
*edisi sumpah gondok beneran!
Endang Dunga: Bpk Husni Kamil Manik patut jadi Pahlawan Demokrasi n Keterbukaan n Kejujuran Pemilu di Indonesia.
Ade Adriansyah: Terkejutnya hari ini, banyak mendapatkan berita dan BC bbm serta WA yg meninggal ketua KPU RI Husni Kamil Manik, intelektual muda yg banyak pengagum dan juga banyak pembenci (khususnya kubu yg kalah di Pilpres dan pileg), terlepas dari pro kontra, beliau masih muda, progresivitas, mengawal perhelatan demokrasi dengan cukup baik, dan yg pasti bahwa Allah telah memanggil beliau , tanpa kepastian kapan, dimana, dan dalam keadaan bagaimana, kematian menjadi rahasia Tuhan, tersadar saya, bisa saja detik ini kita menyusul alm seorang Husni kamil malik, banyak Org berdoa utk kepergiannya dimana beliau dg cukup menyebut nama HUSNI, .. Penyadaran diri melalui kejadian Org lain.. Ya Allah Dekatkanlah Husni Kamil Manik di Sisi-MU dan sadarkan lah hamba utk SESUAI DG TUJUAN eksistensi penciptaan-MU
Pipo Sama Cinta: Udah ndak usah ditanggepi yg gak jelas2 itu. Pak Husni itu lima waktunya gak pernah ketinggalan. Beliau kalo lima waktu pilih jamaah di masjid KPU
Monitha Priscy: Nabi Salallahu’Alaihi Wasallam mengajarkan sebagiamana hadits : “Janganlah kalian mencela orang-orang yang telah meninggal karena mereka telah mendapatkan apa yang telah mereka kerjakan”. (HR. Al-Bukhari no. 6516).
Diah Setiawati: Amiin ya Robb…..justru transparansi yg digagas KPU memungkinkan audit terbuka dan hasilnya pun tdk berbeda dgn crowdsourcing dari publik.. Apapun penjelasan nya haters gonna hate
Dari komentar yang ada di halaman Facebook Titi tak ada yang mendukung ‘serangan’ pihak yang tidak bertanggungjawab tersebut. (HMS)