Usai Lebaran, Komisi III DPR Janji Tanyakan Motif Polisi Buat Film ‘Jelekkan’ Islam

 Usai Lebaran, Komisi III DPR Janji Tanyakan Motif Polisi Buat Film ‘Jelekkan’ Islam

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN Daeng Muhammad

JAKARTA – AKHIRNYA Komisi III DPR RI angkat suara terkait Film pendek ‘Kau Adalah Aku yang Lain’, yang menjadi pemenang lomba Police Movie Festival. Komisi III DPR berjanji akan mempertanyakan hal tersebut pada pimpinan Polri saat rapat dengar pendapat (RDP) usai libur Lebaran Idul Fitri 1438 H.

Sebagai wakil rakyat, Anggota III DPR RI Daeng Muhammad sangat mengecam sikap pihak kepolisian dengan munculnya film berdurasi pendek yang menjadi kontroversial di tengah masyarakat.

Untuk itu, Daeng meminta pihak kepolisian mengubah cara komunikasinya dengan umat Islam mayoritas di Indonesia. Karena umat Islam dikenal sebagai agama yang termasuk paling toleran di muka bumi ini.

“Sebagai wakil rakyat di DPR dan Komisi III, saya mengecam sikap-sikap polisi dalam berkomunikasi dengan umat Islam. Dan sebagai orang Islam dan komisi III, akan saya pertanyakan persoalan ini ketika RDP dengan POLRI,” janji Daeng saat dihubungi, Bekasi, Rabu (28/6/2017).

Daeng yang juga politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyayangkan viralnya film tersebut. Hal itu, lanjutnya, sebagai bukti bahwa pihak kepolisian sejatinya sebagai pengayom masyarakat tidak sensitif terhadap isu-isu keumatan di tengah masyarakat.

“Kepolisian tidak sensitif terhadap umat Islam. Apalagi pemenang pestival film pendek. Kesan yang (ingin, red) dibangun seolah-olah umat Islam tidak toleran dan cenderung menyudutkan umat Islam,” terang alumni aktivis HMI ini.

Seperti pertanyaan publik, Daeng juga mempertanyakan motif pihak kepolisian memenangkan film yang disutradarai Anton Galon tersebut dalam sebuah ajang seperti festival. Daeng ingin agar pertanyaan tersebut dijawab aparat kepolisian dalam RDP di Komisi III DPR RI usai libur Lebaran Idul Fitri 1438 H.

“Sebetulnya pesan apa yang mau di sampaikan oleh kepolisian terhadap publik terkait film pendek ini? Ini pertanyaan yang harus dijawab oleh Polri,” tanya Daeng.

Seperti wartakan, film pendek itu diunggah ke akun Facebook Divisi Humas Polri, Kamis (22/6/2017) lalu. Sehingga memunculkan beragam komentar pro dan kontra yang menilai video itu mengandung unsur SARA muncul sehingga menjadi trending topic di Twitter dengan hashtag #PolriProvokatorSara.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan film tersebut merupakan juara lomba Police Movie Festival ke-4, yang tersaring dari 241 film yang masuk ke panitia. (HMS)

Facebook Comments Box