Warga Tolak Pemasangan Pipa Gas di Pier Raci Pasuruan, Klaim Tanah Belum Dijual

 Warga Tolak Pemasangan Pipa Gas di Pier Raci Pasuruan, Klaim Tanah Belum Dijual

PASURUAN – Pemasangan pipa gas di area perusahaan Pier Raci, Pasuruan, mendapat penolakan dari warga setempat pada Senin (20/1/2025). Warga mengklaim bahwa lahan yang digunakan untuk proyek tersebut merupakan milik mereka secara turun-temurun dan belum pernah dijual.

“Ini tanah kami, kami belum menjualnya,” ujar Armania, salah satu warga yang mengaku sebagai pemilik lahan.

Sufi’i, adik dari Armania, turut membenarkan bahwa tanah tersebut adalah milik keluarga mereka dan masih dalam penguasaan kakaknya.

“Ini punya kakak saya (Armania), ini orangnya masih hidup,” tegas Sufi’i.

Dalam penolakan tersebut, warga juga mengungkapkan kekecewaan atas kurangnya transparansi dari pihak yang melakukan proyek.

“Kami rakyat kecil, diinjak-injak. Kenapa ada galian namun tidak mau menunjukkan dokumen kepemilikan?” tambah Sufi’i.

Keluarga mereka menegaskan tidak akan mengizinkan aktivitas apa pun di lahan tersebut.

“Kami menolak aktivitas apa pun di sini, karena ini adalah lahan milik keluarga kami,” kata mereka dengan tegas.

Sementara itu, pihak PT Sier yang bertanggung jawab atas proyek tersebut mengklaim telah memiliki hak atas lahan itu dan mempersilakan warga yang keberatan untuk menempuh jalur hukum.

“Jika keberatan, tuntut kami di pengadilan,” ujar Syafiq, perwakilan bidang hukum PT Sier.

Khumaidi, pengacara PT Sier, menambahkan bahwa pihaknya memiliki Hak Pengelolaan Lahan (HPL) sesuai dengan Undang-Undang Pokok Agraria Tahun 1960.

“HPL kami pegang, kami sudah ada lama diakui oleh Undang-Undang Pokok Agraria Tahun 1960. Demi kepentingan hukum, kami menyatakan sikap: jika ada sengketa, gugatan, maupun permintaan terhadap apa yang ada di atas tanah kami, silakan dilayangkan di pengadilan,” jelas Khumaidi.

Dalam proses di lapangan, warga mengaku kecewa karena kepala desa setempat tidak hadir untuk membantu menyelesaikan masalah.

“Pak lurahnya suruh ke sini, beliau bapaknya kita! Biar bisa selesai,” ujar Sufi’i.

Hingga berita ini diturunkan, konflik antara warga dan pihak PT Sier masih belum menemukan titik terang.

Facebook Comments Box