Yahya Staqut Bahas Palestina di Israel, GP Ansor: Apa yang Sudah Dilakukan Pengkritik untuk Palestina!
JAKARTA – Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf terus mendapatkan dukungan khususnya saat kembali berbicara dalam sebuah diskusi di Israel. Bedanya, kali ini Wantimpres itu menegaskan kehadiran di forum tersebut untuk Palestina.
Melalui Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, seluruh elemen rakyat Indonesia ikut mendukung upaya yang dilakukan oleh KH Yahya untuk perdamaian dunia, khususnya di Gaza, Palestina.
“Kita mesti berpikir positif selalu dari apa yang dilakukan oleh elemen bangsa Indonesia. Karena semua usaha atau ikhtiar kita sebagai bangsa untuk Palestina, selama itu bertujuan perdamaian dan ketenangan warga Palestina, layak kita didukung,” ujar Gus Yaqut sapaan Yaqut Cholil Qoumas pada wartawan, Jumat (15/6/2018).
Seperti diwartakan sebelumnya, KH Yahya saat memberi kuliah umum di The Truman Institute di Israel pada Rabu (13/6/2018) lalu. Sebelumnya KH Yahya sempet memberi kuliah umum ini forum American Jewish Committee (AJC) Global Forum yang dihadiri 2.400 orang.
Yang menjadi polemik kemudian, KH Yahya tidak menyinggung soal Palestuna pada forum di AJC tersebut. Dan KH Yaqut tidak ingin ambil pusing dari sejumlah kritik yang muncul untuk KH Yahya.
Dari sejumlah kritik yang dialamatkan pada KH Yahya, Gus Yaqut menjawabnya santai. Gus Yaqut mengingatkan pengkritik itu untuk berintrokspeksi diri.
Bagi Gus Yaqut, lebih baik berlomba-lomba berkontribusi untuk perdamaian di Palastina dengan mengingat apa apa yang telah dilakukan untuk warga Palestina.
“Buat pengkritik, akan lebih elok kalau yang mengkritik itu menanyakan pada dirinya sendiri. Sudah lakukan apa untuk Palestina?” kata Yaqut.
Sebelumnya, Yaqut mengunggah video kuliah umum Yahya di media sosial Facebook. Yahya Cholili Staquf berpidato dalam kuliah umum di Abba Eban Hall, Truman Institute, Hebrew University, Mount Scopus.
Kuliah umum di forum itu bertemakan ‘Islamic without Violence-An Indonesian Perspective on the Israeli- Palestinian Conflict’ tersebut disampaikan Rabu (13/6/2018) lalu. (HMS)