Yahya Zaini Nilai Bali International Hospital Mampu Hadirkan Layanan Bertaraf Internasional

Yahya Zaini mewakili Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang masih berada di Acara Anual Meeting IMF-World Bank di Bali, menerima penganugrahan “The Best and The Next Legislator Award 2019” untuk yang ketiga kalinya di Semarang, Jawa Tengah (12/10)
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi Partai Golkar DPR RI Yahya Zaini menilai Bali International Hospital agar mampu menghadirkan pelayanan kesehatan yang benar-benar bertaraf internasional.
Yahya sampaikan itu, seperti tujuan pendiriannya, yaitu untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia dan menjadi destinasi wisata kesehatan internasional.
“Kita mengunjungi rumah sakit internasional pertama di Indonesia yang terletak di kawasan ekonomi khusus. Rumah sakit ini dibangun atas kerja sama BUMN, dalam hal ini Pertamina, dengan rumah sakit-rumah sakit swasta baik dari dalam negeri maupun luar negeri,” kata Yahya saat memimpin Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI ke Provinsi Bali, Senin (14/4/2025) seperti dikutip situs DPR.
Lebih lanjut, Yahya menjelaskan, keberadaan rumah sakit internasional ini diharapkan mampu mengurangi jumlah masyarakat Indonesia yang selama ini memilih berobat ke luar negeri. Oleh karena itu, menurutnya, seluruh aspek pelayanan rumah sakit harus memenuhi standar internasional.
“Yang penting untuk kita ketahui, karena ini rumah sakit bertaraf internasional, maka pelayanannya juga harus bertaraf internasional. Alat kesehatannya, sumber daya manusianya, tenaga kesehatannya semuanya harus bertaraf internasional, sehingga tujuan utama dari pendirian rumah sakit ini untuk mengurangi masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri bisa terpenuhi,” tegas Legislator Dapil Jatim VIII tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa jika standar yang diterapkan masih di bawah standar internasional, maka eksistensi rumah sakit ini tidak akan memiliki nilai tambah dibanding rumah sakit lain di Indonesia.
“Kalau standarnya di bawah standar internasional, artinya sama saja dengan rumah sakit yang ada di Indonesia. Maka tujuan untuk mengurangi kunjungan orang Indonesia berobat ke luar negeri tidak akan bisa tercapai. Jadi ini yang kita harapkan dari rumah sakit internasional di Bali tersebut,” tutupnya.